Senin, 03 November 2014

Agenda

MY HOPE

Assalamualaikum..
Disini saya akan memberitahukan sedikit tentang harapan dan cita-cita saya yang belum tercapai. Langsung aja !!
 Cita-cita saya saat ini adalah menjadi seorang penulis novel. Mengapa saya ingin menjadi Novelis ? Ya, jadi semenjak saya PSG waktu SMK itu saya ditempatkan di SBI MADANIA dibagian Perpustakaan. Disana saya menjadi Librarian, semenjak itulah saya jadi sering sekali meminjam buku dan membaca-baca buku di perpus itu. Dan sekarang, saya ingin sekali menjadi penulis novel. Tapi saya tidak tau, apakah saya berbakat menulis atau tidak ?
Saat ini usia saya sudah 17 tahun. Sudah lulus SMK, dan harapan saya saat ini adalah saya mendapat pekerjaan agar bisa membantu orangtua saya. Karena saya adalah harapan satu-satunya (maklum anak bungsu). Saya ingin sekali melihat orangtu saya bangga melihat saya yang sudah bekerja dan sukses tentunya. Selama saya bekerja saya menabung, saya ingin sekali memberangkatkan kedua orangtua saya Haji / Umroh. Dengan saya bekerja giat dan terus menabung Insyaallah saya pasti bisa mewujudkan harapan saya yang mulia itu. Amin..
Bukan cuma itu saja, disisi lain saya juga ingin sekali menjadi seorang pengusaha Sepatu Lukis. Kenapa ? Karena saya suka sekali dengan sepatu, dan menurut saya sepatu lukis itu unik.
Doakan saya ya teman-teman semoga saya bisa mewujudkan Cita-cita dan harapan saya dalam waktu yang dekat ini.

Wassalam... :)

Selasa, 07 Oktober 2014

Profil

IT'S ALL ABOUT ME :) 
 

Nama saya Maulidia, biasa dipanggil Lidia. Tapi sekarang teman-teman saya lebih senang memanggil Maul, padahal sudah bagus-bagus dipanggil Lidia. Saya lahir di Bogor tepatnya pada hari Kamis tanggal 17 Juli 1997 pada jam 01.30 WIB, kata orangtua saya bertepatan dengan Maulid nabi, karena itu saya dinamakan Maulidia dan alhamdulillah saya lahir normal.
Saya terlahir dengan bentuk fisik; mata sipit, kulit putih, hidung mancung (mancung kedalem maksudnya), wajah bulat dan yang paling membuat saya jadi kurang PD sampai saat ini adalah jari-jari saya yang panjang-panjang dan satu jari yang bengkok, yaitu jari manis sebelah kiri. Saya suka malu kalau telapak tangan saya panjang banget, tapi... ya masih alhamdulillah saya masih punya tangan. Oia.. waktu bayi Saya pernah mempunyai bisul (Ihhh... bisulan hehehee..). Waktu usia saya sekitar 2 bulan. Dan sampai sekarang bekasnya masih ada dan karena bekas bisul itulah saya dipanggil “Goweng” oleh kakak sepupu dan tetengga saya. Saya juga tidak mengerti mengapa saya dipanggil seperti itu. Oia... nama panggilan saya bukan cuma itu saja, waktu kecil saya sering dipanggil “Nenek” oleh ibu-ibu disekitar rumah saya, mungkin karena waktu kecil saya orangnya bawel banget. Ada juga yang panggil saya “Enci”, karena mata saya yang sipit dan kulit saya yang putih mirip orang Cina (tapi sekarang agak hitaman kebanyakan main). Terus ada juga yang panggil saya “Sanchai”, karena memang waktu kecil saya mirip orang Cina dan waktu itu pula sedang booming-booming nya film Meteor Garden, jadi yaa.... begitulah...!!
Saya ini terlahir dari sebuah keluarga yang sederhana, dengan sepasang orangtua yang saya sayangi dan menyayangi saya yaitu Nanang Suhendar dan Murtini. Ayah saya lahir di Sukabumi, 11 Mei 1966 dan ibu saya Lahir di Jakarta, 2 Februari 1966. Jadi saya keturunan Betawi - Sunda. Pekerjaan ayah saya adalah buruh serabutan dan ibu saya adalah Ibu Rumah Tangga.

Saya adalah anak kedua dari dua bersaudara, yyaaa.... bahasa gaulnya sih anak bontot. Banyak orang yang bilang jadi anak bontot itu enak, tapi menurut saya sih biasa aja tuh. Saya mempunyai saudara perempuan bernama Sari Agustiana yakni kakak kandung saya yang lahir di Jakarta pada tanggal 22 Agustus 1991 tepatnya pada hari Kamis, karena itu kami berdua sering bertengkar, karena sama-sama lahir pada hari kamis. Yaa... kami berdua memang seperti kucing dan anjing, sering sekali bertengkar dan sama-sama tidak mau mengalah. Tapi saat ini Kakak saya sudah menikah dengan orang Sukabumi dan sudah dikaruniai seorang anak perempuan bernama Nasya Novita yang lahir pada 04 November 2010. Ia sangat lucu tapi cengeng. Kadang suka nyebelin kalau sudah dengar dia menangis. Haduhhh... bibi macam apa saya, keponakan nangis koq malah sebel !! (hehehe). Mmm... banyak yang bilang keponakan saya itu mirip Dora, tapi ada juga yang bilang mirip Masha And The Bear. Kami sekeluarga saat ini tinggal di desa Pengasinan RT 001/002 Kel. Pengasinan Kec. Sawangan Kota Depok. Saya dan sekeluarga sudah 17 tahun lebih tinggal didesa ini.

Mmm..... Orang yang baru pertama kali mengenal saya pasti mengira saya ini anak yang pendiam, kalem, gak banyak omong, padahal saya orangnya cerewet dan bawel, suka bercanda, dan suka meledek orang lain, yaa... lebih ke jail sih hehehee..

Saya suka sekali film-film barat yang bernuansa fantasi seperti Harry Potter, Twilight, Narnia, Lord Of The Ring, dll. Saya juga suka panda. Entah kenapa waktu saya lihat video anak panda di On The Spot saya jadi suka bingggiiiiiiittttt sama panda, soalnya panda itu lucu.  Banyak sekali yang saya sukai, diantaranya strawberry, coklat, roti, novel, Green day dan masih banyak lagi yang saya sukai. Namun banyak juga yang tidak saya sukai, diantaranya bau minyak kayu putih, ulat, kecoa, durian, dll.
Oia... Saya memiliki sebuah alergi, yakni alergi deterjen. Sudah semua deterjen saya pakai namun tidak ada yang cocok dengan tangan saya. Biasanya setelah saya mencuci tangan saya jadi gatal, terasa kering dan besoknya kulit tangan saya terkelupas. Saya pikir, memang kulit sayanya yang sensitif. Ternyata memang benar sensitif, karena waktu itu saya juga pernah membuat sebuah tato di bagian kaki di pantai Pasir Putih dan alhasil kaki saya terasa panas, lama kelamaan menjadi gatal dan luka. Sudah hampir satu tahun tato di kaki saya ini dan sampai sekarang bekas lukanya masih ada dan kadang masih terasa gatal.

Mungkin hanya itu yang dapat saya beri tau tentang saya .. :)
Thanks for your visited ..!!!
 

Selasa, 30 September 2014

Daftar Siswa Aplikasi Perkantoran Angkatan 11

Selasa, 16 September 2014

Tutorial Hijab

video Toturial hijab klik disini okehh !!

Senin, 15 September 2014

Aku dan RGI

Assalamualaikum Wr. Wb.
Perkenalkan nama saya maulidia, saya lahir di Bogor, 17 Juli 1997. Saat ini saya sedang menimba ilmu di Rumah Gemilang Indonesia (RGI). RGI adalah salah satu tempat sumber pendidikan dibawah Yayasan Al-Azhar Peduli Umat yang berdiri di tanah seluas 1.600 meter persegi di kampung Kebon Kopi Kel. Pengasinan, Kec. Sawangan Kota Depok.
Saya mulai tau RGI itu dari teman saya Fenita Dewi, dan dia yang mengajak saya untuk ikut kursus disini. Waktu itu saya mengikuti tes pertama (tes tulis) pada hari Senin, 9 Mei 2014 (kalau gak salah). Lalu hari berikutnya tes wawancara tentang jurusan apa yang saya pilih (TKJ).
Setelah tes dan menunggu selama beberapa hari akhirnya saya tidak dipanggil-panggil oleh managemen RGI. Saya pikir"mungkin ini bukan rejeki saya". Tapi nasib baik masih berpihak pada saya, teman saya bilang ada kelas kosong di tata busana. saya coba daftar ulang lagi dan Alhamdulillah diterima, tapi dikelas Aplikasi Perkantoran ini.
Dan selama saya di RGI, saya memiliki banyak teman, dan jadi rajin membaca Al-qur'an.
Semoga saya LULUS dari RGI !!!
berdiri di lahan wakaf seorang donatur seluas 1.600 meter persegi di Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. RGI, sebuah unit program pemberdayaan dan pusat pelatihan (empowering and training center) di bawah direktorat Program Al-Azhar Peduli Ummat. Secara resmi, RGI mulai beroperasi sejak 1 Juni 2009 dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah Kec. Sawangan Kota Depok. - See more at: http://www.al-azhar.or.id/index.php/sosial#sthash.0PHFK09J.dpuf
berdiri di lahan wakaf seorang donatur seluas 1.600 meter persegi di Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. RGI, sebuah unit program pemberdayaan dan pusat pelatihan (empowering and training center) di bawah direktorat Program Al-Azhar Peduli Ummat. Secara resmi, RGI mulai beroperasi sejak 1 Juni 2009 dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah Kec. Sawangan Kota Depok. - See more at: http://www.al-azhar.or.id/index.php/sosial#sthash.0PHFK09J.dpuf

Rumah Gemilang Indonesia (RGI), berdiri di lahan wakaf seorang donatur seluas 1.600 meter persegi di Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. RGI, sebuah unit program pemberdayaan dan pusat pelatihan (empowering and training center) di bawah direktorat Program Al-Azhar Peduli Ummat. Secara resmi, RGI mulai beroperasi sejak 1 Juni 2009 dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah Kec. Sawangan Kota Depok. - See more at: http://www.al-azhar.or.id/index.php/sosial#sthash.0PHFK09J.dpuf
Rumah Gemilang Indonesia (RGI), berdiri di lahan wakaf seorang donatur seluas 1.600 meter persegi di Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. RGI, sebuah unit program pemberdayaan dan pusat pelatihan (empowering and training center) di bawah direktorat Program Al-Azhar Peduli Ummat. Secara resmi, RGI mulai beroperasi sejak 1 Juni 2009 dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah Kec. Sawangan Kota Depok. - See more at: http://www.al-azhar.or.id/index.php/sosial#sthash.0PHFK09J.dpuf
Rumah Gemilang Indonesia (RGI), berdiri di lahan wakaf seorang donatur seluas 1.600 meter persegi di Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. RGI, sebuah unit program pemberdayaan dan pusat pelatihan (empowering and training center) di bawah direktorat Program Al-Azhar Peduli Ummat. Secara resmi, RGI mulai beroperasi sejak 1 Juni 2009 dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah Kec. Sawangan Kota Depok. - See more at: http://www.al-azhar.or.id/index.php/sosial#sthash.0PHFK09J.dpuf

Senin, 08 September 2014

Fungsi "IF" Pada Ms. Excel

Belajar Fungsi "IF" pada Ms. Excel anda bisa download disini !

Selasa, 19 Agustus 2014

Pengorbanan Sang Ibu


Ibu adalah malaikat yang akan selalu manjaga kita. Ibu adalah satu-satunya orang yang paling menyayangi kita tulus tanpa mengharapkan balasan apapun. Tanpa adanya dia, kita tidak akan mungkin bisa merasakan indahnya dunia ini. Ibu adalah pahlawan yang rela berjuang mati-matian demi melahirkan kita, rela mempertaruhkan nyawanya demi kita.

Ibu adalah makhluk paling sempurna, walau kadang suka nyebelin tapi kita pasti tetap menyayanginya :*

Disini saya akan mempostingkan sebuah artikel yang sangat bagus tentang Pengorbanan Sang Ibu.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang
anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan
saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi
nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata :
“Makanlah nak, aku tidak lapar” -> KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA.

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan
waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu
berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan
bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan
yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu,
ibu duduk disamping gw dan memakan sisa daging ikan yang masih
menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku
makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu
menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan
cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan
ikan” -> KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA.

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan
kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api
untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang
untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun
dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan
dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku
berkata :”Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus
kerja.” Ibu tersenyum dan berkata :”Cepatlah tidur nak, aku tidak
capek” -> KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku
pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari,
ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama
beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah
selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah
disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental
tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental.
Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk
ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :”Minumlah nak, aku tidak
haus!” -> KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap
sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu,
dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita
pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat
kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati
yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar
maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat
kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk
menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan
nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta”
-> KEBOHONGA N IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan
bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak
mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit
sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang
bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu
memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang
tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya
punya duit” -> KEBOHONGA N IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian
memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika
berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja
di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud
membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik
hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku “Aku
tidak terbiasa” -> KEBOHONGA N IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker
lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di
seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk
ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya
setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku
dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya
terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas
betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat
lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air
mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti
ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku,Aku
tidak kesakitan” -> KEBOHONGA N IBU YANG KEDELAPAN

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta
menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.
Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa
tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : ” Terima kasih ibu ! “
Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.
Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita.
Tapi, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari orang tua kita?
Cemas apakah orang tua kita sudah makan atau belum? Cemas apakah orang tua kita sudah bahagia atau belum?
Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orang tua
kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari.

Sumber Artikel :http://muhammadyusuf99.wordpress.com